Selamat Datang Di Dimas Blog

Sunday, December 10, 2017

Hukum Bacaan Mad


Mad Asli / Mad Thob'i


Mad Asli atau Mad Thob'i adalah memanjangkan bacaan di karenakan ada huruf mad ( ا , و , ي), dan tidak ada sebab yang dapat mengubah keasliannya.

  • Mad Asli atau Mad Thob'i di panjangkan sepanjang 2 harakat
  • Contoh - contoh mad asli:

 

Mad Wajib Muttasil


Mad Wajib Muttasil terjadi apabila mad asli atau mad thobi'i bertemu dengan huruf hamzah ( ء ) dalam satu kata
  • Cara membaca mad wajib muttasil adalah mad di panjangkan menjadi 4 atau 5 harakat
  • Contoh - contoh mad wajib muttasil
 
 

Mad Ja’iz Munfasil


Mad Ja’iz Munfasil terjadi apabila mad asli atau mad thobi'i bertemu dengan huruf hamzah ( ء ) dalam dua kata
  • Cara membaca Mad Ja’iz Munfasil adalah mad di panjangkan menjadi 4 atau 5 harakat
  • Contoh - contoh Mad Ja’iz Munfasil
 
 

Mad Lin


Mad Lin atau Mad Layyin terjadi di huruf berbaris atas (fathah dan dhomah) bertemu dengan huruf ya ( ي ) atau wau ( و ) bertanda sukun, sedangkan di depannya lagi ada satu huruf lagi yang di matikan karena waqaf (berhenti).

Atau dalam bahasa penjelasan yang lebih mudah,
adalah bacaan miring (lin) bertemu satu huruf yang di matikan karena waqof (berhenti)

Yang di maksud bacaan miring (lin) adalah bacaan yang berbunyi seperti
- "Ai" = fathah bertemu ya,
- "Au" = fathah bertemu wau.

Mad Lin atau Mad Layyin terjadi hanya jika berhenti (waqaf).

  • Cara membaca Mad Lin atau Mad Layyin adalah di panjangkan 2, 4 atau 6 harakat
    jika anda bertanya jadi 2, 4 atau 6 harakat ? ya, anda boleh pilih yang mana saja, hanya saja anda harus konsisten pada pilihan pertama jika anda menemukan bacaan serupa hingga akhir bacaan.
  • Contoh - contoh Mad Mad Lin
 
 
 
 
 

Mad Badal


Mad Badal terjadi jika hamzah ( ء ) bertemu dengan huruf-huruf mad.

  • Cara membaca Mad Badal adalah di panjangkan 2 harakat.
  • Contoh - contoh Mad Badal
 
 
 
 

Mad Tamkin


Mad Tamkin adalah mad pada huruf ya ( ي ) yang bertasydid dan juga berkasroh ( يِّ )

  • Cara membaca Mad Tamkin adalah dengan panjang 2 harakat.
  • Contoh - contoh Mad Tamkin
 
 
 

Mad 'iwadh


Mad 'iwad terjadi jika berhenti (waqaf) pada huruf yang berbaris fatha tain ( ً ).
Kecuali pada huruf ta marbuthah ( ة ).

  • Cara membaca Mad 'iwadh adalah tanwin (an) di hilangkan dan di baca seperti fatha biasa (a) dengan panjang 2 harakat.
  • Contoh - contoh Mad 'iwadh
 
 
 
 
 

Mad Arid Lissukun


Mad Arid Lissukun terjadi di ketika berhenti (waqof) di akhir ayat sehingga mematikan huruf terakhir sedang sebelum huruf yang dimatikan tersebut terdapat mad asli.

  • Cara membaca Mad Arid Lissukun kadar panjang bacaannya adalah 2, 4 atau 6 harakat.
  • Contoh - contoh Mad Arid Lissukun
 
 
 

Mad farq


Mad farq adalah mad yang terhasil dari pertemuan mad badal dan huruf yang bertasydid.
Dinamakan mad farq karena untuk membedakan bahawa hamzah tersebut adalah hamzah untuk bertanya "apakah?".
Juga dikenali dengan nama mad istifham (pertanyaan).

  • Cara membaca Mad farq kadar panjang bacaannya adalah 6 harakat.
  • Contoh - contoh Mad farq
 
 
 

Mad Silah Qasirah


Mad Silah Qasirah mad yang terjadi apabila “ha dhamir” (kata ganti) berada di antara dua huruf yang berbaris ( bukan huruf mati).



  • Cara membaca Mad Silah Qasirah kadar panjang bacaannya adalah 2 harakat.
  • Contoh - contoh Mad Silah Qasirah
 
 

Mad Silah Tawilah


Mad Silah Tawilah adalah mad yang terjadi jika “ha dhamir” (kata ganti) bertemu huruf hamzah yang berbaris dan huruf sebelum "ha dhamir" tersebut juga berbaris.



  • Cara membaca Mad Silah Tawilah kadar panjang bacaannya adalah 4 atau 5 harakat.
  • Contoh - contoh Mad Silah Tawilah
 
 
 
 
 

Mad Lazim Muthaqqal Kalimi


Mad Lazim Muthaqqal Kalimi terjadi apabila mad asli bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata.



  • Mad Lazim Muthaqqal Kalimi di baca panjang 6 harakat.
  • Contoh - contoh Mad Lazim Muthaqqal Kalimi

 
 
 
 

Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi


Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi terjadi apabila huruf mad bertemu oleh huruf yang berbaris sukun dalam satu kata. Hanya terdapat pada 2 tempat di dalam Al-Quran:
-- (Yunus : 51)
-- (Yunus : 91)



  • Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi di baca panjang 6 harakat.
  • Contoh - contoh Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi

     
 
 
 

Mad Lazim Muthaqqal Harfi


Mad Lazim Muthaqqal Harfi : mad yang terdapat pada huruf-huruf tertentu yang di eja di permulaaan surah , dan dari suara ejaan tersebut terdapat mad yang di ikuti mim atau nun sukun dan kemudian bertemu dengan mim.
Huruf-hurufnya adalah:


  • Mad Lazim Muthaqqal Harfi di idghamkan dan di baca panjang 6 harakat.
  • Contoh - contoh Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi

 
 
 
 
 

Mad Lazim Mukhaffaf Harfi


Mad Lazim Mukhaffaf Harfi : terjadi apabila membaca huruf-huruf tunggal yand di eja (di baca nama hurufnya) pada awal surah-surah dalam Al-Qur’an.
Huruf-hurufnya adalah:



 
  • Mad Lazim Mukhaffaf Harfi Kadar panjang bacaannya: 6 harakat dan tidak disertai dengan Idgham kecuali huruf ع yang boleh dibaca dengan 4 atau 6 harakat.
  • Contoh - contoh Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi 

   






Hukum Mim Mati





Ikhfa' Syafawi

Ikhfa' Syafawi terjadi jika mim mati bertemu dengan ba ب .

  • Cara membaca Ikhfa' Syafawi di dengungkan, dengan panjang 2 harakat
  • Contoh Ikhfa' Syafawi


 
Idgham Mislain
Idgham Mislain terjadi apabila mim mati bertemu dengan huruf mim


Idgham Mislain ini memiliki beberapa nama.
Nama lain Idgham Mislain adalah:
- Idgham Mislain
- Idgham Syafawi
- Idgham Mimi

  • Cara membaca Idgham Mislain adalah dengan cara menyuarakan suara mim rangkap atau di tasydidkan dengan samar-samar dengan panjang 2 harakat.
  • Contoh-contoh Idhgam Syafawi atau Idgham Mislain




Izhar Syafawi


Izhar Syafawi apabila mim sukun/mati bertemu dengan semua huruf hijaiyyah kecuali mim dan ba


  • Izhar Syafawi di baca dengan jelas tanpa dengung
  • Contoh - contoh Izhar Syafawi:


Hukum Baca’an Ra’






Ra' Tafkhim

Ra' Tafkhim adalah cara membaca huruf ra dengan tafkhim (tebal).
Ra harus di baca tafkhim atau tebal karena beberapa sebab berikut ini:

         Ra’ yang berbaris fathah atau dhommah.  
 Ra’ yang bertanda sukun dan huruf sebelumnya berbaris fathah atau dhommah.                          
Ra’ di hujung kalimah dibaca sebagai sukun kerana waqaf yang mendatang; juga diselangi huruf mad wau ( و ) atau alif ( ا ) yang bertanda sukun dan sebelumnya ada huruf yang berbaris fathah atau dhommah.  
Ra’ di hujung kalimah dibaca sebagai sukun kerana waqaf yang mendatang; sebelumnya terdapat huruf mati selain huruf ( ى ) dan sebelumnya lagi terdapat huruf yang berbaris fathah dmh 
Ra' yang bertanda sukun selepas huruf hamzah wasal yang berbaris kasrah maupun dhomah.  
Ra' yang bertanda sukun selepas huruf yang berbaris kasrah dan selepasnya huruf isti'la'.

 

Ra' Tarqiq 

Ra' Tarqiq adalah cara membaca huruf ra dengan Tarqiq (tipis).
Ra harus di baca Tarqiq atau tipis karena beberapa sebab berikut ini:


  • Ra’ yang berbaris kasrah.
  • Ra' yang bertanda sukun selepas huruf yang berbaris kasrah dan bertemu dengan huruf yang bukan huruf isti'la'.
  • Ra’ di hujung kalimah yang disukunkan (waqaf yang mendatang) dan sebelumnya terdapat huruf sukun yang bukan huruf isti'la' dan sebelum huruf bertanda sukun itu, terdapat huruf yang berbaris kasrah.
  • Ra’ di hujung kalimah yang disukunkan (waqaf yang mendatang) dan sebelumnya terdapat huruf ya ي yang bertanda sukun dan sebelum huruf ya ي bertanda sukun ini, terdapat huruf yang berbaris fatha atau kasrah.
  • Ra’ bertanda sukun di hujung kalimah kerana huruf sebelumnya bertanda kasrah dan terdapat huruf isti'la' di kalimah/kata yang kedua.  

 

Ra' Jawajul Wahjhain

Ra' Jawajul Wahjhain adalah cara membaca huruf ra dengan dua wajah, maksudnya boleh di    tebalkan atau di tipiskan.
Ra boleh di tebalkan atau di tipiskan karena beberapa sebab berikut ini:


  • Ra' sukun yang huruf sebelumnya berbaris kasrah dan bertemu dengan huruf isti'la' yang berbaris kasrah juga.
    Lebih utama dibaca tipis.
  • Ra' yang disukunkan di hujung kalimah (waqaf yang mendatang), sebelumnya terdapat huruf isti'la' yang bertanda sukun dan sebelum huruf isti'la' ini, ada huruf yang berbaris kasrah.

    Lebih utama dibaca tebal jika ra' berbaris fatha.
    Lebih utama dibaca tipis jika ra' berbaris kasrah.

Hukum Baca’an Lam

    
 A. Lam Ta'rif qomariah

di sebut juga dengan Alif Lam Qomariah,
Qomariah di ambil dari kata qomirun atau bulan, yang maksudnya membaca lam seperti kita memandang tulisan alif lam yang di umpamakan tertulis bulan sehingga nampak jelas dan terang .
 Hukum ALIF LAM QOMARIYYAH terjadi apabila ALIF LAM bertemu dengan salasatu Huruf QOMARIYYAH yang berjumlah 14 huruf, yaitu


       
 Contoh : 
 

     B. Lam Ta'rif Syamsiah

 
yaitu membaca lam dengan cara di idhamkan huruf lam ke pada huruf yang di depannya apabila alif lam berhadapan
dengan ke 14 huruf berikut ini: 



Contoh Alif Lam Syamsiah :  
 

Hukum Bacaan Qalqalah

 

Hukum Bacaan Qalqalah 

Qalqalah secara bahasa berarti getaran suara. Adapun secara istilah qalqalah berarti menyembunyikan huruf yang bertanda sukun (mati) dengan suara yang lebih ditekan lagi dari makhraj hurufnya. Jumlah huruf qalqalah ada 5, yaitu د , ق , ط , ب , ج .

a.          
                A . Qalqalah Kubra
Qalqalah kubra berarti salah satu huruf qalqalah berharakat mati/sukun tidak asli yang disebabkan adanya waqaf. Cara membacanya harus lebih jelas dan memantul.
Contoh :

B. Qalqalah Sughra
Qalqalah sughra berarti apabila salah satu huruf qalqalah berharakat sukun (mati) asli bukan karena waqaf. Cara membacanya juga harus jelas dan memantul.
Contoh :

Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin

 
a.  Idzhar halqi
Idzhar halqi adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu huruf halqi. Huruf halqi ada enam, yaitu ا , ح , خ , ع , غ ,ها    cara membacanya harus jelas, tidak mendengung, dan tidak samar-samar. 
    Contoh:
 

    

    b. Idhgham Bighunnah
Idhgham Bighunnah adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu dari empat huruf, yaitu  ي , ب , م , و. Adapun cara membacanya suara nun mati/tanwin dimasukkan kedalam suara huruf tersebut dengan mendengung.

contoh :  






     c. Idhgham Bilaghunnah
         Idhgham Bilaghunnah adalah apabils ada nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf dua, yaitu ل  danر. Cara membacanya suara nun mati/tanwin dimasukkan kedalam huruf  tersebut  tanpa mendengung.

         contoh :










     d. Iqlab

Iqlab adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu dengan ba’ (ب). Cara membacanya yaitu suara nun mati/tanwin diganti dengan suara mim mati ( م) dengan merapatkan bibir dan mendengung.

  
 contoh :
  


     e.
Ikhfa’
Ikhfa’ adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu dari 15 huruf, yaitu   .ت ,ث ,ج ,د ,ذ ,ز ,س ,ش ,ص ,ض ,ط ,ظ ,ف ,ق ,ك cara membacanya suara nun mati/tanwin dibaca samar-samar dengan sengau dihidung.
  
Contooh: